Keroncong Untuk Ana Oleh M. Nasir
Benarkah tiada bagiku
Ruang di hatimu untukku bertapak Walaupun sejengkal jari
Agar dapat ku berdiri
Di ambang pintumu
Kemana hilangnya keroncong
On cinta yang kita nyanyikan bersama
Atau pun aku yang bersalah
Hanya menepuk tangan sebelah saja
Ana 4x
Kemana hilangnya keroncong
On cinta yang kita nyanyikan bersama
Atau pun aku yang bersalah
Hanya menepuk tangan sebelah saja
Ana 4x
Tiada ku sangka akhirnya
Kau tutup semua pintu cinta untukku
Hingga ku termenggu
Tiada arah nak ku tuju
Membawa hatiku.
Tak sempat dipapas
Hidangan ku habis
Bila ku terpandang
Dia melangkah masuk hendak menjamu selera
Geletar lututku
Di belakang tabir
Bila ku terdengar
Namaku dipanggil
Dia matanya merah menyala
Dia... hadiahkan tubuhku
Tujuh lacutan pedang saktinya
Dia...
Jangan sesekali kau ceritakan
Pengalamanmu Yusuf
Takut-takut mengundang bencana
Siapa tahu
Betapa berat cinta yang ditanggung
Sehingga dia sanggup lakukan
Biar apa saja demi mendapatkan
Restu Sultan cahaya hatinya
Tak sia-sia azam Zulaikha
Bisa jadi cermin mengintai jiwa
Tak sia-sia mimpi Zulaikha
Bisa jadi lorong insan bercinta
Bisikan memujuk
Memupuk nurani
Lalu terbukalah
Pintu yang menghijap
Dia...
Aku kenal dia lama dahulu
Dia...
Yang melamarku dalam mimpi
Kias fansuri
Mawar berduri
Kias fansuri
Lembah yang sepi
Kias fansuri
Madah bersari
Kias fansuri
Langit yang tinggi
Disenangi sama teman-teman dan saudara
Didoakan seluruh kebahgiaan
Ketulusan hubungan semoga berkekalan
masarju Post at 12-2-2010 17:19
Kita BERSAma
Sheila Majid
Kita berdua
telah membuat keputusan
Hidup bersama
ketika bebas di saat aman
Engkau pilihanku
dan katamu akulah pilihanmu
Kita sedari
bermula dari detik itu
Tiada lagi
diantara kita kau dan aku
Berdiri di sini
dua insan
jiwa menjadi satu
Direstui oleh Ibu dan Ayah,
Disenangi sama teman-teman dan saudara
Didoakan seluruh kebahagiaan
Ketulusan hubungan semoga berkekalan
Didera rasa curiga
diuji jarak dan masa
Syukur di akhirnya,
dengan ijin Maha Esa
kita bersama.
Wajah selembut bayu
Lenggang dan lenggokmu
Keperibadian wanita
Ayu
Di dalam keayuan
Ada kekuatan
Engkaulah racun
Kau penawar
Insan
Bagai dermaga di pelabuhan
Diri gagah sendirian
Hadapi gelora kehidupan
Kau memberi
Menerima
Menempuhi segala dengan rela
Tapi ada masanya
Engkau api panas membakar
Ada ketikanya
Kau penawar bisa
Kaum wanita ciptaan istemewa
Suka duka berganti
Rahsia tersembunyi di hati
Tabahnya hatimu
Beriman berilmu
Wanita sumber ilham selalu
Wajah selembut bayu
Lenggang dan lenggokmu
Keperibadian wanita
Ayu
Di dalam keayuan
Ada kekuatan
Engkaulah racun
Kau penawar
Insan
Bagai dermaga di pelabuhan
Diri ...
Ulea Post at 13-2-2010 05:42 PM